Ilmuwan Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara

Ilmuwan Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara
Ilmuwan Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara

Dokteria.com - Sebagai penyakit baru, fakta penularan Covid-19 belum bisa terungkap sepenuhnya. Oleh karena itu, sejak awal wabah penyakit ini terus dilakukan penelitian dan berita terkini mengenai ciri-ciri penyakit ini terus berkembang.

Baru-baru ini, 239 ilmuwan dan peneliti menandatangani surat berisi pernyataan terkait cara penularan Covid-19.

Para ahli ini sepakat bahwa SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, tidak hanya dapat menyebar melalui droplet atau cipratan air liur langsung, tetapi juga dapat ditularkan melalui udara.

Jika benar Covid-19 dapat menular melalui udara atau airborne, maka banyak protokol pencegahan dan penanganan yang perlu diubah.

Hingga kini, badan kesehatan dunia, WHO, masih meneliti lebih lanjut klaim tersebut dan belum secara resmi mengubah pernyataannya yang menyatakan bahwa Covid-19 hanya bisa ditularkan melalui droplet.

Jika Covid-19 dapat menular melalui udara, apa artinya bagi kita?

Selama ini virus corona penyebab Covid-19 dianggap hanya menular melalui droplet atau air liur. Jadi, menurut penjelasan dan protokol saat ini, Anda hanya akan tertular jika ada setetes ludah dari orang yang terinfeksi di tubuh Anda.

Misalnya, Anda tidak menyadari ada percikan ludah dari orang yang terinfeksi corona di tangan Anda, lalu tanpa mencuci tangan terlebih dahulu Anda langsung menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Perlu diketahui bahwa bunga api yang dimaksud bukan hanya bunga api yang dapat terlihat dengan jelas. Percikan kecil tak terlihat atau mikrodroplet juga dapat menularkan virus corona.

Selama ini droplet tersebut dianggap tidak bisa bertahan lama di udara. Namun baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa virus corona dapat bertahan lama di udara, terutama di ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Artinya, Anda bisa tertular Covid-19 hanya dengan bernapas.

Misalnya, seseorang yang terinfeksi Covid-19 batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidungnya di dalam ruangan. Dengan demikian, virus yang ada di dalam tubuhnya akan keluar dan bertahan lama di udara ruangan.

Jika Anda berada di ruangan yang sama, meski tidak menyentuh mulut, hidung, atau mata dan sudah mencuci tangan, Anda tetap bisa tertular jika menghirup udara yang mengandung virus.

Berdasarkan temuan tersebut, 239 ilmuwan dan peneliti menandatangani pernyataan bahwa Covid-19 dapat menular melalui udara. Mereka pun mendesak WHO untuk segera mengeluarkan protokol dan regulasi baru terkait penularan virus corona.

Saat ini, WHO disebut sedang mempertimbangkan untuk mengubah protokolnya terkait pencegahan penularan Covid-19. WHO mengatakan mereka akan segera mengeluarkan protokol baru.

Protokol yang diperbarui akan diterbitkan ketika lebih banyak bukti penelitian tentang penularan Covid-19 melalui udara telah dikumpulkan. Tim peneliti dari WHO masih terus mengembangkan dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai jalur penyebaran penyakit ini.

Di sisi lain, ada beberapa peneliti yang menilai temuan bahwa virus corona bisa menular lewat udara, harus ditangani dengan lebih bijak dan tidak terlalu agresif. Mereka berpendapat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa meskipun ada kemungkinan Covid-19 dapat menyebar melalui udara, bukan berarti hal tersebut menjadi jalur utama penularan. Satu penyakit dapat memiliki beberapa cara penularan.

Untuk Covid-19, penularan melalui droplet masih menjadi prioritas utama dan penularan melalui udara merupakan kemungkinan lain yang bisa terjadi, namun bukan yang utama.

Dapatkan Berita dan Informasi Kesehatan Terbaru dengan mengikuti kami di Google News