Praxion

Obat Praxion
Obat Praxion digunakan untuk meringankan rasa sakit dan demam ringan hingga sedang.

Pengertian

Dokteria.com - Praxion adalah obat yang mengandung Paracetamol dan diproduksi oleh Pharos Indonesia. Obat Sirup Praxion merupakan obat yang berfungsi sebagai analgesik dan antipiretik. Parasetamol bekerja sebagai antipiretik pada pusat pengaturan suhu di otak dan bersifat analgesik dengan meningkatkan tingkat nyeri.

Obat sirup praxion digunakan untuk menurunkan demam, serta meredakan sakit kepala dan sakit gigi. Mekanisme kerja obat Paracetamol bekerja sebagai analgesik dengan penyumbatan perifer pada generasi impuls nyeri, sehingga menghasilkan antipyresis dengan menghambat pusat pengatur panas hipotalamus.

Praxion Sirup – 60 ml
Komposisi Tiap 5 ml mengandung : Paracetamol 120 mg (micronized)
Dosis Anak Usia 0-1 Tahun : 0.5 Sendok Takar (2.5 Ml), Diberikan 3-4 Kali Sehari.
Anak Usia 1-2 Tahun : 1 Sendok Takar (5 Ml), Diberikan 3-4 Kali Sehari.
Anak Usia 2-6 Tahun : 1-2 Sendok Takar (5-10 Ml), Diberikan 3-4 Kali Sehari.
Anak Usia 6-9 Tahun : 2-3 Sendok Takar (10-15 Ml), Diberikan 3-4 Kali Sehari.
Anak Usia 9-12 Tahun : 3-4 Sendok Takar (15- 20 Ml), Diberikan 3-4 Kali Sehari.
Aturan Pakai Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
Manufaktur Pharos
Petunjuk Penyimpanan Simpan dalam wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung

Keterangan

1. Praxion Suspensi

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Antipiretik dan Analgetik Non Opioid
  • Bentuk: Suspensi
  • Kandungan: Paracetamol 120 mg/ 5 mL
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol 60 mL
  • Farmasi: Pharos Indonesia
  • Harga: Rp26.000 – Rp50.000/ Botol

2. Praxion Forte

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Antipiretik dan Analgetik Non Opioid
  • Bentuk: Suspensi
  • Kandungan: Paracetamol 250 mg/ 5 mL
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol 60 mL
  • Farmasi: Pharos Indonesia
  • Harga: Rp30.000 – Rp62.000/ Botol

3. Praxion Drop

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Antipiretik dan Analgetik Non Opioid
  • Bentuk: Suspensi
  • Kandungan: Paracetamol 100 mg/mL
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol 15 mL
  • Farmasi: Pharos Indonesia
  • Harga: Rp24.000 – Rp51.000/ Botol

Kegunaan

Obat Sirup Praxion digunakan untuk meredakan rasa sakit dan menurunkan demam ringan hingga sedang.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Praxion adalah sebagai berikut:

1. Praxion Suspensi

  • Anak usia 2-5 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.

2. Praxion Drops

  • Anak usia 1-2 bulan: 0.6-1.2 mL, diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia <1 bulan: 0.6 mL, diminum 3-4 kali sehari.

3. Praxion Forte

  • Anak usia 2-5 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia > 12 tahun: 2-4 sendok takar (10-20 ml), diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Praxion, yaitu:

  • Reaksi hematologi
  • Reaksi kulit dan alergi lainnya

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Praxion pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap paracetamol
  • Penderita gagal hati atau ginjal.

Interaksi Obat

Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Praxion:

  • Alkohol
  • Antikoagulan oral
  • Aspirin
  • Fenobarbital

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Praxion ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) namun tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Dapatkan Informasi Kesehatan Terbaru dengan mengikuti kami di Google News


Informasi yang Dokteria berikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sekian pembahasan dari Dokteria pada kesempatan kali ini. Semoga informasi yang diberikan tersebut bisa memenuhi informasi yang sedang Anda cari dan Jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar bermanfaat untuk semuanya ya kaa..

Hidup Sehat dan Ceria Bersama Dokteria…