Jagacok

Jagacok
Jagacok secara tradisional dapat membantu meredakan pegal linu dan encok.

Pengertian

Dokteria.com - Jagacok adalah obat herbal dengan bentuk jamu godhog yang memiliki kandungan Eugenia polyantha Folium (daun salam), Alsthoniae Cortex (pulai), Andrographis paniculata Herba (sambiloto), Curcuma Rhizoma (temulawak), Zingiber officinale Rhizoma (jahe), Curcuma domesticae Rhizoma (kunyit), Retrofracti Fructus (cabai jawa), Orthosipon Folium (daun kumis kucing), Caryophilli Flos (cengkeh).

Jagacok secara tradisional dapat membantu meredakan pegal linu dan encok. Jagacok diproduksi oleh CV Merapi Farma Herbal.

Keterangan

  • Golongan: Obat Tradisional
  • Kelas Terapi: Suplemen & Terapi Tambahan; Jamu; Herbal
  • Kandungan: Eugenia polyantha Folium (daun salam) 16 g, Alsthoniae Cortex (pulai) 20 g, Andrographis paniculata Herba (sambiloto) 30 g, Curcuma Rhizoma (temulawak) 60 g, Zingiber officinale Rhizoma (jahe) 20 g, Curcuma domesticae Rhizoma (kunyit) 30 g, Retrofracti Fructus (cabai jawa) 10 g, Orthosipon Folium (daun kumis kucing) 28 g, Caryophilli Flos (cengkeh) 6 g
  • Bentuk: Simplisia kering
  • Satuan Penjualan: Dus
  • Kemasan: Dus @ 220 gram
  • Farmasi: CV Merapi Farma Herbal.

Kegunaan

Jagacok secara tradisional dapat membantu meredakan pegal linu dan encok.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Jagacok adalah sebagai berikut:

  • Semua bahan direbus dengan air 200 mL sampai mendidih, kemudian didinginkan lalu disaring, hasil rebusan dapat diminum.
  • Satu bungkus dapat diminum untuk 9 kali minum.
  • Setiap 12 jam (pagi dan sore) jamu dipanaskan hingga mendidih.

Aturan penggunaan:

3 kali sehari 1 gelas, sebelum atau sesudah makan.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Belum ada efek samping yang dilaporkan. Jika terjadi efek samping yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter.

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari Jagacok.

Dapatkan Informasi Kesehatan Terbaru dengan mengikuti kami di Google News


Informasi yang Dokteria berikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sekian pembahasan dari Dokteria pada kesempatan kali ini. Semoga informasi yang diberikan tersebut bisa memenuhi informasi yang sedang Anda cari dan Jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar bermanfaat untuk semuanya ya kaa..

Hidup Sehat dan Ceria Bersama Dokteria…