Brexel

Brexel digunakan untuk pasien yang terindikasi kanker.
Brexel digunakan untuk pasien yang terindikasi kanker.

Pengertian

Dokteria.com - Brexel adalah obat yang mengandung Docetaxel sebagai zat aktifnya. Brexel merupakan obat kanker yang bekerja dengan cara mengganggu pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker dalam tubuh.

Brexel digunakan untuk pasien yang terindikasi kanker payudara, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker perut dan kanker kepala atau leher. Penggunaan Brexel pada ibu hamil dan menyusui sebaiknya dihindari.

Keterangan

  1.  Brexel 80 mg
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Kanker
    • Kandungan: Docetaxel 10 mg/mL
    • Satuan Penjualan: Vial
    • Kemasan: Vial @ 8 mL; Vial @ 2 mL
    • Farmasi: Kalbe Farma
  2. Brexel 20 mg
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Kanker
    • Kandungan: Docetaxel 10 mg/mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Vial
    • Kemasan: Vial @ 2 mL
    • Farmasi: Kalbe Farma
  3. Brexel 40 mg/mL
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Kanker
    • Kandungan: Docetaxel 40 mg/mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Vial
    • Kemasan: Box, Vial @ 2 mL + 1 Vial pelarut @ 6 mL; Box, Vial @ 0.5 mL + 1 Vial pelarut @ 1.5 mL
    • Farmasi: Kalbe Farma.

Kegunaan

Brexel digunakan untuk terapi pengobatan kanker.

Kandungan obat Brexel adalah Docetaxel. Docetaxel adalah obat yang berasal dari pohon yew. Kandungan obat ini termasuk golongan obat taxanes. Docetaxel bisa digunakan menjadi obat satuan atau dikombinasikan dengan obat kemoterapi lainnya sesuai petunjuk dunia kedokteran dan tergantung jenis kanker serta stadium.

Dosis & Cara Penggunaan

Brexel merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep Dokter.

  1. Kanker payudara
    • Dosis anjuran: dosis 100 mg / m2 selama 1 jam, diberikan tiap 3 minggu.
    • Pengobatan lini pertama: dosis 75 mg / m2, dikombinasikan dengan doksorubisin 50 mg / m2.
  2.  Kegagalan kemoterapi sebelumnya pada kanker paru non-sel kecil
    • Dosis anjuran: dosis 75 mg / m2 selama 1 jam, diberikan tiap 3 minggu.
  3. Pasien yang menjalani kemoterapi
    • Dosis anjuran: dosis 75 mg / m2 selama 1 jam segera dilanjutkan dengan pemberian cisplatin 75 mg / m2 selama 30-60 menit setiap 3 minggu.
  4. Kanker ovarium
    • Dosis anjuran: dosis 100 mg / m2 melalui infus selama 1 jam, tiap 3 minggu.
  5. Kanker prostat Hormon metastatik refraktori
    • Dosis anjuran: dosis 75 mg / m2 selama 1 jam, setiap 3 minggu. Kemudian diberikan juga Prednison 5 mg per oral, diminum 2 kali sehari diberikan terus menerus.
  6. Kanker leher, adenokarsinoma lambung & karsinoma sel skuamosa kepala
    • Dosis pemberian: 75-100 mg / m2 selama 1 jam, setiap 3 minggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 2-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Brexel adalah:

  • Anemia
  • Konstipasi (sembelit)
  • Nyeri
  • Mual dan muntah
  • Alopesia (kebotakan)
  • Anoreksia (gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan)
  • Trombositopenia (terjadi akibat kurangnya kadar platelet atau trombosit di tubuh)
  • Diare
  • Neuropati (perasaan lemah, mati rasa, dan rasa sakit yang biasanya terjadi pada tangan dan kaki).

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap brexel.
  • Pasien dengan jumlah neutrofil
  • Penderita gangguan hati yang parah.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat

Tidak boleh diberikan bersamaan dengan siklosporin, terfenadin, ketokonazol, eritromisin, troleandomisin, doxorubicin, carboplatin.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Brexel ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis

  • Gejala: penekanan sumsum tulang, neurotoksisitas perifer, dan mukositis.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik. Berikan faktor perangsang granulosit-koloni terapeutik (G-CSF) sesegera mungkin. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Dapatkan Informasi Kesehatan Terbaru dengan mengikuti kami di Google News


Informasi yang Dokteria berikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sekian pembahasan dari Dokteria pada kesempatan kali ini. Semoga informasi yang diberikan tersebut bisa memenuhi informasi yang sedang Anda cari dan Jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar bermanfaat untuk semuanya ya kaa..

Hidup Sehat dan Ceria Bersama Dokteria…