Abixa

Abixa - Memantine Hydrochloride
Abixa - Memantine Hydrochloride

Dokteria.com - Abixa adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Alzheimer sedang hingga berat untuk memperlambat perkembangan gejala dari demensia. Obat ini mengandung memantine HCL sebagai bahan aktifnya.

Pengertian

Abixa adalah obat yang mengandung memantine HCl yang digunakan untuk membantu mengobati penyakit Alzheimer. Obat Abixa tersedia dalam bentuk tablet dan hanya bisa digunakan atas rekomendasi dokter.

Kandungan pada Abixa, yakni memantine bekerja dengan cara memblokir aksi glutamat. Glutamat ini dapat merangsang reseptor glutamat secara berlebihan sehingga mengakibatkan eksitotoksisitas (proses kematian sel karena glutamat).

Keterangan

Berikut adalah beberapa keterangan obat Abixa yang sebaiknya diketahui:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Obat penyakit neurodegeneratif.
  • Kandungan: Memantine HCl 10 mg; Memantine HCl 20 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Box, 2 strip @ 14 Tablet.
  • Farmasi: Rottendorf Pharma/Pyridam Farma.
  • Harga: Rp. 31.000 – Rp. 76.500/ Tablet.

Kegunaan

Fungsi Abixa adalah untuk membantu mengobati penyakit Alzheimer.

Dosis dan Cara Penggunaan

Penggunaan Abixa harus dikonsultasikan dengan dokter dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Aturan penggunaan Abixa adalah sebagai berikut:

  • Dosis Dewasa: awalnya 5 mg setiap hari di minggu pertama, 10 mg sehari pada minggu kedua, 15 mg sehari pada minggu ketiga dan 20 mg sehari pada minggu keempat. Maksimal 20 mg sehari.
  • Lansia > 65 tahun: 20 mg sehari.

Cara Penyimpanan

Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari pada suhu 20-25 derajat Celsius.

Abixa dapat disimpan dalam berbagai cara, tergantung pada jenis obatnya. Beberapa cara penyimpanan yang dianjurkan untuk Abixa adalah sebagai berikut:

  1. Simpan Abixa dalam ruang bersuhu ruangan. Pastikan ruangan tersebut tidak terkena sinar matahari langsung dan dijaga agar tetap kering.
  2. Jika Abixa dikemas dalam botol, simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas. Jika botol terbuka, tutup kembali dan simpan di tempat yang kering.
  3. Jika Abixa dikemas dalam blister pack, selalu ikuti petunjuk pada kemasan. Biasanya, blister pack harus disimpan di tempat yang kering dan lembab, jauh dari sumber panas.
  4. Jika Anda menyimpan Abixa dalam lemari obat, pastikan lemari obat tersebut berada di tempat yang jauh dari sumber panas dan lembab.
  5. Jangan membekukan Abixa. Ini dapat mengganggu komposisi obat dan menurunkan efektivitasnya.

Efek Samping

Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi obat Abixa, antara lain:

  • Halusinasi.
  • Kebingungan.
  • Pusing, sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Sembelit.
  • Hipertensi.
  • Mengantuk.
  • Muntah.
  • Infeksi jamur.
  • Peningkatan libido.

Overdosis

Gejala overdosis:

  • Agitasi (kondisi kejiwaan berupa marah atau gelisah).
  • Astenia (kelelahan).
  • Bradikardia (denyut jantung lambat).
  • Muntah.
  • Pusing.
  • Perubahan EKG.
  • Peningkatan tekanan darah.
  • Halusinasi visual.
  • Kebingungan.
  • Lesu, gelisah.
  • Gerakan melambat.
  • Mengantuk.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Psikosis.
  • Koma.

Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif oleh tenaga medis.

Kontraindikasi

Penggunaan obat Abixa harus dihindari oleh orang-orang yang hipersensitif terhadap memantine atau salah satu eksipiennya.

Interaksi Obat

Abixa yang digunakan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan interaksi obat. Beberapa jenis obat tersebut, di antaranya:

  • Amantadine, ketamin, atau dekstrometorfan. Efek L-dopa, agonis dopaminergik dan antikolinergik dapat ditingkatkan.
  • Efek barbiturat, neuroleptik, dan hidroklorotiazid dapat dikurangi.
  • Efek dantrolene dan baclofen, dapat dimodifikasi.
  • Tingkat plasma simetidin, ranitidin, procainamide, quinidine, quinine, dan nikotin dapat ditingkatkan.

Kategori Kehamilan

Kategori B: Studi pada hewan tidak memperlihatkan risiko pada janin. Namun, studi terkontrol pada wanita hamil belum tersedia.

Peringatan Menyusui

Tidak ada data tentang adanya obat dalam ASI, efek pada bayi yang disusui, atau pada produksi ASI.

Dapatkan Informasi Kesehatan Terbaru dengan mengikuti kami di Google News


Informasi yang Dokteria berikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sekian pembahasan dari Dokteria pada kesempatan kali ini. Semoga informasi yang diberikan tersebut bisa memenuhi informasi yang sedang Anda cari dan Jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar bermanfaat untuk semuanya ya kaa..

Hidup Sehat dan Ceria Bersama Dokteria…