Abirom

Abirom adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi
Abirom adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi

Pengertian 

Dokteria.com - Abirom adalah obat yang mengandung cefpirome, antibiotik golongan sefalosporin generasi keempat. Kandungan tersebut digunakan untuk mengatasi masalah infeksi.

Misalnya, infeksi saluran napas bawah, ISK atas dan bawah terkomplikasi, serta infeksi kulit dan jaringan lunak.

Abirom juga digunakan pada kasus bakteremia/septikemia, serta Infeksi pada pasien neutropenia dan pasien dengan gangguan sistem imun.

Cefpirome bekerja sangat aktif terhadap bakteri Gram-negatif, termasuk Pseudomonas aeruginosa dan bakteri Gram-positif.

Zat aktif ini juga biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang sensitif terhadap antibiotik cefpirome. Kita cari tahu info selengkapnya seputar obat serbuk injeksi Abirom di sini.

Abirom adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi. Apa kandungan di dalamnya? Adakah efek samping yang perlu diwaspadai? Cek di sini.

Abirom
Golongan Obat keras
Kategori obat Antibiotik
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak
Bentuk obat Serbuk injeksi
Abirom untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B:  Konsultasikan dengan dokter jika Anda akan mengonsumsi obat ini saat hamil atau dalam program kehamilan   Peringatan Menyusui Kandungan obat di dalamnya terdistribusi ke dalam ASI, informasikan dokter jika akan mengonsumsi obat ini.

Keterangan

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik sefalosporin
  • Kandungan: cefpirome 1 Gram
  • Kemasan: boks @1 vial
  • Farmasi: Mahakam Beta Farma
  • Harga Abirom: Rp40.000/vial

Kegunaan

Obat Abirom digunakan untuk menangani infeksi seperti:

  • Bronkopneumonia
  • Infeksi kulit yang umum, seperti impetigo
  • Pyelonephritis (penyakit infeksi bakteri di ginjal)
  • Septicemia (keracunan darah)
  • ISK atas dan bawah terkomplikasi

Dosis dan Aturan Pakai

Penggunaan obat Abirom harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut.

Tujuan: ISK atas dan bawah terkomplikasi, infeksi kulit & jaringan lunak 

Bentuk: serbuk injeksi

  • Dewasa: dosis 1 gram diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) 12 jam sekali.

Tujuan: infeksi saluran napas bawah

Bentuk: serbuk injeksi

  • Dewasa: dosis 1-2 gram diberikan melalui injeksi intravena 12 jam sekali.

Tujuan: bakteremia/septikemia dan infeksi pada pasien neutropenia 

Bentuk: serbuk injeksi

  • Dewasa: dosis 2 gram diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) 12 jam sekali.

Cara Menggunakan

  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebihkan/mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter
  • Obat yang bersifat antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter demi mencegah resistensi virus, bakteri, dan jamur terhadap obat itu
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, untuk mencegah terjadinya resistensi obat di kemudian hari
  • Obat hanya bisa diberikan oleh tenaga ahli yang profesional

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Abirom antara lain:

  • Gangguan gastrointestinal
  • Reaksi hipersensitivitas
  • Gangguan fungsi hati dan ginjal
  • Perubahan konstituen darah
  • Superinfeksi
  • Reaksi lokal di tempat injeksi

Artikel lainnya: Penyakit Kulit Menular yang Sering Dikeluhkan dan Cara Menghindarinya

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi berikut sebaiknya menghindari penggunaan Abirom:

  • hipersensitif terhadap kandungan obat, serta
  • penderita porfiria

Interaksi Obat Abirom

Pengeluaran obat dari dalam darah berkurang, jika Abirom diberikan bersamaan dengan probenesid.

Peringatan dan Perhatian

  • Jangan menggunakan Abirom jika Anda alergi terhadap antibiotik cefpirom atau golongan sefalosporin lainnya serta antibiotik penisilin
  • Hindari menggunakan obat ini jika Anda menderita porfiria
  • Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat gangguan ginjal dan kelainan darah
  • Informasikan dokter jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan dan sedang menyusui

Kategori Kehamilan

Obat Abirom masuk dalam kategori B. Yakni, penelitian pada hewan percobaan tak memperlihatkan adanya risiko pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol kepada ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Konsultasikan dengan dokter jika Anda akan mengonsumsi obat ini saat hamil atau dalam program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Kandungan obat di dalam Abirom bisa terdistribusi ke dalam ASI. Informasikan dokter jika akan mengonsumsi obat ini.

Penyakit Terkait

  • Bronkopneumonia
  • Infeksi kulit yang umum termasuk impetigo
  • Pyelonephritis (infeksi bakteri pada ginjal)
  • Septikemia (keracunan darah)
  • ISK atas dan bawah terkomplikasi

Rekomendasi Obat Sejenis

  • Bactirom
  • Bioprom
  • Caprocef
  • Cefir
  • Cefpirome Sulfate
  • Cefmer

Dapatkan Informasi Kesehatan Terbaru dengan mengikuti kami di Google News


Informasi yang Dokteria berikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sekian pembahasan dari Dokteria pada kesempatan kali ini. Semoga informasi yang diberikan tersebut bisa memenuhi informasi yang sedang Anda cari dan Jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar bermanfaat untuk semuanya ya kaa..

Hidup Sehat dan Ceria Bersama Dokteria…